Saturday, December 22, 2012

Penyelidikan Wabah


PENYELIDIKAN WABAH

A.    PENGERTIAN
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka (UU No 4. Tahun 1984). Sumber penyakit adalah manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung dan/atau tercemar bibit penyakit, serta yang dapat menimbulkan wabah.


B.     PEMBAGIAN WABAH MENURUT SIFATNYA
  1. Common Source Epidemic
Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Adapun Common Source Epidemic itu berupa keterpaparan umum, biasa pada letusan keracunan makanan, polusi kimia di udara terbuka, menggambarkan satu puncak epidemi, jarak antara satu kasus dengan kasus, selanjutnya hanya dalam hitungan jam,tidak ada angka serangan ke dua.

2.      Propagated/Progresive Epidemic
Bentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang sehingga waktu lebih lama dan masa tunas yang lebih lama pula. Propagated atau progressive epidemic terjadi karena adanya penularan dari orang ke orang baik langsung maupun melalui vector, relatif lama waktunya dan lama masa tunas, dipengaruhi oleh kepadatan penduduk serta penyebaran anggota masya yang rentan serta morbilitas dari pddk setempat, masa epidemi cukup lama dengan situasi peningkatan jumlah penderita dari waktu ke waktu sampai pada batas minimal abggota masyarakat yang rentan, lebih memperlihatkan penyebaran geografis yang sesuai dengan urutan generasi kasus.

C.    KRITERIA PENYAKIT YANG DIKATAKAN WABAH
1.      Timbulnya suatu penyakit/penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.
2.      Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
3.      Peningkatan kejadian penyakit/kematian, dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (hari, minggu, bulan, tahun).
4.      Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
5.      Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya.
6.      Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya.
7.      Propotional rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan kurun waktu atau tahun sebelumnya.
8.      Beberapa penyakit khusus : kolera, DHF/DSS
a.       Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis).
b.      Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.
9.      Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita :
a.       Keracunan makanan
b.      Keracunan pestisida
D.    KARAKTERISTIK PENYAKIT YANG BERPOTENSI WABAH
1.Penyakit yang terindikasi mengalami peningkatan kasus secara cepat.
2.Merupakan penyakit menular dan termasuk juga kejadian keracunan.
3.Mempunyai masa inkubasi yang cepat.
4.Terjadi di daerah dengan padat hunian.

E.     PENYAKIT - PENYAKIT YANG BERPOTENSI WABAH
1.      Penyakit Karantina / penyakit wabah penting
Contoh            : Kholera, Pes , Yellow Fever
2.      Penyakit potensi wabah / KLB yng menjalar dalam waktu cepat / mempu-
nyai mortalitas tinggi & penyakit yang masuk program eradikasi/elimi-
nasi dan memerlukan tindakan segera.
Contoh            : DHF, campak, rabies, tetanus neonatorum, diare, pertusis, poliomyelitis.
3.      Penyakit potensial wabah / KLB lainnya dan beberapa penyakit penting.
Contoh            : Malaria, Frambosia, Influenza, Anthrax, Hepatitis, Typhus abdominalis, Meningitis, Keracunan, Encephalitis, Tetanus.
4.      Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi wabah dan atau KLB,
tetapi masuk program.
Contoh            : Kecacingan, Kusta, Tuberkulosa, Syphilis,
Gonorrhoe, Filariasis, dll.

F.     MACAM – MACAM PENYAKIT MENULAR DAN BISA MEMATIKAN ANTAR SPESIES
1.      Wabah Influenza
Wabah flu babi yang menyerang beberapa negara saat ini tidak separah wabah flu yang pernah ada dalam sejarah. Tapi dengan banyaknya orang di bumi yang kebanyakan berdiam di kota dan bepergian dengan mudah, membuat potensi wabah ini tidak akan mudah diatasi.
Wabah influenza pada tahun 1918 pernah melanda dunia dalam beberapa bulan dan membunuh lebih dari 50 juta orang. Angka ini sangat luar biasa jika dibandingkan penyakit lainnya yang tercatat dalam sejarah untuk jangka waktu singkat.
Tidak seperti beberapa jenis virus flu yang banyak membunuh orang tua, anak-anak, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, virus flu tahun 1918 ini menyerang orang dewasa muda. Dalam satu tahun, rata-rata harapan hidup menurun sebesar 12 tahun.
2.      Wabah pes
Sampai saat ini, belum ada yang dapat mengalahkan wabah di Eropa pada abad ke-14 atau disebut juga Wabah Bubonic. Sebanyak 75 juta orang meninggal dari populasi awal sebesar 360 juta.
Wabah ini disebabkan bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh hewan pengerat dan kucing, namun menjadi sangat mematikan saat ditularkan antar manusia. Gejalanya meliputi demam, meriang, lemas serta kelenjar getah bening yang bengkak dan nyeri. Bahkan sampai saat ini, wabah ini dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.
Wabah abad 14 ini mengaktifkan bakteri langka yang telah terbengkalai selama berabad-abad di gurun Gobi, Asia. Setelah menyerang Eropa di tahun 1320, bakteri ini berkembang sepanjang rute perdagangan dari Cina melalui Asia dan akhirnya ke Italia pada tahun 1347, kemudian sempat menyerang Rusia.
3.      Penyakit akibat gigitan hewan (malaria, demam berdarah, chagas)
Berbagai penyakit yang disebabkan oleh gigitan hewan telah membunuh ratusan ribu orang setiap tahun. Kebanyakan penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk.
Malaria menginfeksi lebih dari 350 juta orang setiap tahun, dan lebih dari 1 juta orang meninggal dunia yang kebanyakan anak-anak muda di Afrika selatan Sahara. Sedang nyamuk demam berdarah menginfeksi sekitar 50 juta orang setiap tahunnya, yang mana 500.000 dirawat di rumah sakit dan 2,5 persen di antaranya meninggal. Selain akibat gigitan nyamuk, rabies membunuh sekitar 55.000 orang di seluruh dunia setiap tahunnya, sebagian besar kasus terjadi di Asia dan Afrika. Sebagian besar kematian tersebut diakibatkan gigitan anjing peliharaan yang terinfeksi.
Sekitar 16 juta orang atau lebih di Meksiko hingga Argentina diperkirakan terserang penyakit Chagas yang ditularkan dari kotoran kutu pemakan darah triatomines atau biasa disebut 'kutu pencium'. Chagas banyak disebarkan oleh anjing atau ayam yang disimpan dalam ruangan pada malam hari, sehingga memungkinkan kutu mengigit manusia
4.      HIV / AIDS
HIV atau virus penyebab AIDS berasal dari simpanse atau primata lain dan diperkirakan telah menginfeksi manusia sejak satu abad yang lalu. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh dan memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi mematikan atau kanker. Salah satu penyakit yang dipicu AIDS adalah tuberkulosis yang membunuh hampir seperempat juta orang yang hidup dengan HIV setiap tahunnya.
Pada akhir 2007, diperkirakan 33 juta orang mengidap HIV, ditambah sekitar 2,7 juta kasus baru untuk tahun 2011. Sekitar 2 juta di antaranya meninggal dunia, termasuk 270.000 anak-anak.
5.      Parasit penyebab gila (toxoplasma)
Parasit Toxoplasma gondii menginfeksi otak lebih dari setengah populasi manusia, termasuk sekitar 50 juta orang di Amerika. Parasit ini diperkirakan dapat meningkatkan risiko neurotisisme dan dapat menyebabkan skizofrenia. Gejala awalnya pada manusia menyerupai flu.
Kucing rumah yang dibiarkan menjelajah oleh pemiliknya adalah lebih rentan terserang, biasanya didapatkan dari kotoran kucing. Tak hanya kucing, parasit ini juga ditemukan pada mamalia lain di mana ia dapat bereproduksi secara aseksual.
6.      Borok perut
Helicobacter pylori adalah bakteri patogen yang menyebabkan borok usus pada manusia. Bakteri ini diduga berasal dari singa, cheetah dan macan. Penyakit ini masih berlanjut sampai hari ini pada kucing besar.
7.      Ebola
Ebola adalah ancaman bagi gorila dan simpanse di Afrika Tengah. Virus ini bisa menular antar manusia melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Ebola telah menewaskan beberapa ratus orang pada pertengahan tahun 1970-an dan dapat disebarkan oleh kelelawar yang tidak mati meski terinfeksi.
Gejalanya cukup mengerikan yaitu demam mendadak, rasa lemah yang intens, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan, seringkali diikuti dengan muntah-muntah, diare, ruam pada ginjal, gangguan pada fungsi hati.
8.      Polio, frambusia, Anthrax
Para ilmuwan menduga simpanse di Taman Nasional Gombe Streaming, Tanzania mengidap polio dari manusia. Ada juga kekhawatiran gorila tertular frambusia dari manusia, penyakit yang terkait dengan sifilis namun tidak menular secara seksual.
Gorila dan simpanse di Afrika Barat telah terbunuh oleh wabah antraks, yang diduga berasal dari ternak yang digiring oleh manusia. Namun ada juga kemungkinan kejadian ini disebabkan oleh antraks yang ada secara alami ada di hutan.
9.      Virus manusia yang membunuh simpanse (HRSV dan HMPV)
Human respiratory syncytial virus (HRSV) dan human metapneumovirus (HMPV) membunuh bayi-bayi di negara berkembang. Hampir semua bayi manusia melakukan kontak dengan kuman, sehingga dapat mengembangkan antibodi secara alami yang dirancang untuk melawan kuman. Tapi ada bukti virus HRSV dan HMPV yang ditularkan langsung dari manusia ke kera besar liar telah membunuh seluruh populasi simpanse di bagian Afrika Barat pada tahun 1999 hingga 2006.
10.  Kutu kemaluan pada manusia
Pada tahun 2007, manusia tertular kutu kemaluan dari gorila sekitar 3 juta tahun lalu. Kutu ini tidak menular karena tidur dengan gorila, tapi jika tidur di sarang gorila atau makan bersama dengan gorila.
Manusia adalah satu-satunya primata yang memiliki kutu kemaluan dan kutu kepala. Simpanse hanya memiliki kutu kepala, dan gorilla memiliki kutu pada kemaluannya.
11.  Wabah Difteri
Wabah difteri, saat ini menjadi momok menakutkan di Provinsi Jawa Timur. Kementerian Kesehatan menduga kemungkinan ada 4 faktor yang menyebabkan wabah penyakit difteri di Jawa Timur. Faktor itu adalah, karena cakupan imunisasi gagal mencapai target, imunisasi tidak merata di seluruh wilayah, imunisasi gagal membentuk antibodi secara maksimal pada anak dan terdapat kantong-kantong endemis difteri yang gagal penuhi target imunisasi.
Wabah difteri atau penyakit yang menyerang saluran pernafasan manusia merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman, yang menyerang saluran pernafasan, dan menular melalui droplet (percikan ludah). Kasus difteri umumnya menyerang anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sempurna.
Sebenarnya, penyakit difteri ini dapat dicegah sejak dini melalui imunisasi. Upaya pencegahan ini sangatlah penting, agar serangan penyakit difteri tak mewabah diberbagai tempat. Seluruh komponen masyarakat pun perlu menggiatkan kembali gerakan imunisasi pada setiap generasi yang baru lahir. Agar penyebaran penyakit menular itu mudah diatasi, masyarakat diminta menerapkan pola hidup sehat pada lingkungan masyarakat. Stamina harus dijaga dengan mengonsumsi makanan dengan asupan gizi yang seimbang setiap hari, serta rutin dalam mencuci tangan. Penularan difteri sejatinya dapat dicegah dengan pemberlakuan program imunisasi. Kemudian, pemberian vaksin DPT (difteri, tetanus dan polio) dapat memberikan kekebalan anak-anak dari penyakit tersebut. Vaksinasi DPT sendiri masuk dalam kebijakan program imunisasi wajib yang diberikan pemerintah.
Agar hasilnya optimal, syaratnya paket vaksin DPT yang diberikan minimal harus menjangkau 90-100% sasaran cakupan, khususnya pada kantong-kantong difentri. Respon tubuh balita terhadap vaksin dalam membentuk antibodi (kekebalan) terhadap corynebacterium diphtheriae-bakteri penyebab difteri juga berbeda-beda. Selain reaksi tubuh anak terhadap vaksin berpengaruh pada jadi atau tidaknya kekebalan terbentu, faktor ketepatan waktu pemberian imunisasi yang tepat juga berpengaruh pada faktor pembentukan antibodi. Varibel lain, seperti mobilitas penduduk dari wilayah kantong endemis difetri, bisa menjadi penyebab lain timbulnya wabah di Provinsi Jawa Timur.



G.    KRITERIA KERJA WABAH
1.      Timbulnya suatu penyakit/menular yg sebelumnya tdk ada atau tdk dikenal
2.      Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
3.      Peningkatan kejadian/kematian ≥ 2 x dibandingkan dg periode sebelumnya
4.      Jumlah penderita baru dl satu bulan menunjukkan kenaikan ≥ 2 x bila    dibandingkan dg angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya
5.      Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan ≥ 2 x dibandingkan angka rata-rata per bulandari tahun sebelumnya
6.      CFR suatu penyakit dl suatu kurun waktu tertentu menunjukkkan kenaikan 50% atau lebih dibanding CFR periode sebelumnya
7.      Proporsional Rate penderita baru dr suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan ≥ 2 x dibandingkan periode yg sama dan kurun waktu/tahun sebelumnya.
8.      Beberapa penyakit khusus: Kholera, DHF/DSS:
a.       Setiap peningkatan kasus dr periode sebelumnya (pd daerah endemis)
b.      Terdapat satu/lebih penderita baru dimana pd periode 4 minggu sebelumnya daerah tsb dinyatakan bebas dari penyakit tsb.
9.      Beberapa penyakit yg dialami 1 atau lebih penderita:
a.       Keracunan makanan
b.      Keracunan pestisida

H.    TIGA SIFAT UTAMA ASPEK PENULARAN PENYAKIT DARI ORANG KE ORANG
1.      Waktu Generasi (Generation Time)
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini sangat penting dalam mempelajari proses penularan.
Perbedaan masa tunas denga wakru generasi yaitu Masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung, waktu generasi ialah waktu masuknya unsur penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada pejamu lain walau tanpa gejala klinik atau terselubung.
2.      Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Adalah tingkat kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan atau penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.
Herd Immunity merupakan faktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penduduk tertentu.


Wabah terjadi karena 2 keadaan :
a.       Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika agent penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh agen tersebut atau kemasukan suatu agen penyakit menular yang sudah lama absen dalam populasi tersebut.
b.      Bila suatu populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat tertutup dan mudah terjadi kontak langsung, masuknya sejumlah orang-orang yang peka terhadap penyakit tertentu dalam populasi tsb. Contoh : Asrama mahasiswa/tentara.
3.      Angka Serangan (Attack Rate)
Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki risiko atau kerentanan terhadap penyakit tersebut.
Angka serangan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancamam dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, sistem hubungan keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.

I.       PENCEGAHAN WABAH
1.      Penanggulangan sumber pathogen
a.       Singkirkan sumber kontaminasi
b.      Hindarkan orang dari paparan
c.       Inactivasi / neutralisasi pathogen
d.      Isolasi atau mengobati orang yang terinfeksi
2.      Memutus rantai penularan
a.       Memutus sumber lingkungan yang berpotensi
b.       Penanggulangan transmisi vector
c.       Tingkatkan sanitasi perorangan
3.      Modifikasi response penjamu
a.       Immunisai kelompok rentan
b.      Pemakaian chemotherapy pencegahan

No comments:

Post a Comment